Pengamat Politik Ujang Komarudin mengomentari hasil survei Dialektika Institute yang menyebutkan elektabilitas Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid tertinggi sebagai bakal calon wakil presiden (Cawapres) representasi perempuan menjelang Pilpres 2024. Dalam survei itu, Yenny Wahid punya kekuatan di basis suara Nahdlatul Ulama (NU).
Ujang menilai, hasil tersebut membuat Yenny Wahid bisa dipertimbangkan baik oleh capres Prabowo Subainto maupun Ganjar Pranowo.
“Hasil survei ini menujukan Yenny Wahid memiliki potensi suara dari kalangan perempuan dan NU. Elektabilitasnya cukup tinggi yaitu 27,6 persen. Menurut saya ini modal yang bagus,” ujar Ujang Komarudin dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (13/9/2023).
Disamping itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) mengatakan dengan modal elektabilitas tersebut, Yenny bisa melengkapi kemenangan baik untuk Prabowo maupun Ganjar. Terlebih berdasarkan survei terakhir baik Prabowo maupun Ganjar berada di peringkat 1 dan 2. Berdasarkan survei terakhir dari Lembaga Survei Polling Institute, elektabilitas Prabowo unggul 36,3%, Ganjar 32,4% dan Anies 20,0%.
“Jadi siapapun yang menggandeng Yenny Wahid potensi menangnya besar. Artinya Yenny bisa melengkapi kemenangan baik itu untuk Prabowo maupun Ganjar. Siapapun yang mengambil Yenny Wahid sebagai Cawapres, maka suara dari akar rumput NU dan Gusdurian di Jatim bisa membuat mereka menang telak,” ungkapnya.
Untuk diketahui, elektabilitas Yenny Wahid tertinggi sebagai bakal calon wakil presiden (Cawapres) representasi perempuan dan NU.
“Sebanyak 27,6 persen responden survei memilih nama Yenny Wahid sebagai kandidat calon wakil presiden,” kata Direktur Riset Dialektika Institute Mheky Polanda di Surabaya, Selasa, 12 September 2023.
Sementara sebanyak 25,4 persen memilih nama Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Sosok lainnya ada nama Ketua DPR RI Puan Maharani.
Survei Dialektika Institute dilakukan untuk mendalami isu mutakhir yang muncul di ruang publik. Yaitu munculnya kandidat potensial calon wakil presiden untuk Pilpres 2024 dari kalangan perempuan.
Mheky mengatakan, perkembangan politik menjelang Pilpres 2024, kontestasi terlihat sudah mulai mengerucut pada tiga nama calon presiden, yaitu Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
Dari tiga nama tersebut, baru Anies Baswedan yang sudah memutuskan maju bersama pasangan Muhaimin Iskandar.
Pada survei ini, juga dilakukan pengukuran terhadap elektabilitas cawapres melalui simulasi nama pasangan dengan pertanyaan tertutup “Jika Pilpres 2024 dilakukan hari ini anda akan memilih Cawapres siapa?,
Simulasi pasangan capres-cawapres pasangan Prabowo-Yenny Wahid mendapat dukungan sebesar 40,7 persen dari responden. Sementara simulasi pasangan Ganjar Pranowo-Yenny Wahid memperoleh dukungan sebesar 32 persen dari responden.[]