Tangerang Selatan – Sejumlah dosen dan mahasiswa Sastra Inggris Universitas Pamulang bergabung dalam sebuah diskusi online yang membahas kiat-kiat menjadi penerjemah karya-karya fiksi pada Rabu, 28 Maret 2023. Diskusi ini diadakan dalam rangka memperkenalkan karya-karya fiksi berbahasa Inggris ke bahasa Indonesia dengan terjemahan yang akurat dan tepat sasaran.
Dalam diskusi tersebut, hadir sebagai pembicara, Astari Amalia Putri, S.S., M.Hum dan Purwanti Taman, S.S., M.Pd sebagai moderator. Astari berbagi pengalaman dan kiat-kiatnya dalam menerjemahkan karya-karya fiksi dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. Astari membahas beberapa hal yang harus diperhatikan, seperti pemahaman terhadap konteks budaya, pengetahuan mengenai bahasa sumber, dan kemampuan menulis dengan baik dalam bahasa Indonesia.
“Sebagai penerjemah, kita harus memahami bahwa budaya asing memiliki keunikan dan cara pandang yang berbeda dengan budaya Indonesia. Oleh karena itu, kita harus membaca dan memahami konteks dari karya yang akan kita terjemahkan,” jelas Astari dalam diskusi.
Astari juga menyoroti pentingnya pengetahuan bahasa dan budaya sumber dalam melakukan terjemahan. Ia menekankan bahwa penerjemah harus mampu memahami nuansa bahasa asing dan budaya yang terkait, sehingga terjemahan dapat menghasilkan makna yang akurat dan tepat sasaran.
Selain itu, diskusi juga membahas pentingnya kemampuan menulis dengan baik dalam bahasa Indonesia. Astari menekankan bahwa penerjemah harus mampu menyampaikan makna yang sama dalam bahasa sasaran dengan bahasa asal, namun tetap mempertahankan gaya penulisan yang menarik dan mudah dipahami.
Diskusi kiat-kiat menjadi penerjemah karya-karya fiksi ini disambut baik oleh para dosen dan mahasiswa di lingkungan Universitas Pamulang. Mereka berharap bahwa diskusi ini dapat meningkatkan kualitas terjemahan karya-karya fiksi yang akan diterbitkan di Indonesia.
Saksikan di link berikut ini: